Festival Film Jawa Barat (FFJB) 2017
Sebanyak 300-an film pendek karya sejumlah sineas muda akan kembali bersaing dalam Festival Film Jawa Barat (FFJB) 2017. Berbeda dari tahun sebelumnya, wadah ekshibisi bagi sineas lokal ini menghadirkan kategori khusus pelajar.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, mengatakan setiap tahunnya antusias para sineas muda terlibat dalam FFJB meningkat. Sehingga, sambung dia, panitia FFJB memutuskan untuk menambah kategori khusus pelajar.
Tahun ini ada tiga kategori yaitu film pendek (umum), video musik dan khusus pelajar. Kami hadirkan kategori khusus pelajar ini agar lebih adil tidak masuk dalam kategori umum," kata Demiz dalam jumpa pers di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (13/12/2017)
Ia menuturkan penyelenggaraan FFJB 2017 tanpa tema. Sebab, sambung dia, panitia pelaksana ingin memberikan kebebasan bagi movie dan video maker dalam berekspresi dan mengeksplore kearifan lokal di daerah masing-masing.
Menurutnya lokal konten yang ingin ditonjolkan dalam FFJB tahun ini diharapkan bisa menumbuhkan keberagaman film di Indonesia. Sehingga, sambung dia, dapat menstilmulus lahirnya penonton lokal yang berkualitas.
"Kami ingin mereka punya wawasan kearifan lokal yang berkualitas. Sehingga lahir keberagaman film indonesia tumbuh. Adanya FFJB ini juga diharapkan dapat melahirkan sineas-sineas muda berkualitas," tutur dia.
Panitia pelaksana FFJB 2017 Agus Hanafi mengatakan peserta yang sudah terdaftar terdiri dari 289 film pendek (umum), 74 film karya pelajar, dan 33 video musik. Mereka berasal dari berbagai komunitas film di seluruh Jabar.
Ia menjelaskan para peserta akan memperebutkan lima ketgori pemenang yakni film terbaik, cerita terbaik, sutradara terbaik, film pelajar terbaik, poster terbaik dan video musik terbaik. Karya-karya film yang hanya berdurasi 10 menit itu dinilai juri berkompeten
"Ketentuannya karya yang dihasilkan tidak boleh ada unsur SARA, politik dan pornografi. Tentunya diharapkan kerifan lokal bisa dihadirkan dari karya-karya mereka," ungkap dia.
Dia mengatakan dalam FFJB tahun ini tidak hanya dilaksanakan kompetisi, namun juga ada workshop dan pameran film. Sehingga, sambung dia, para sineas muda ini bisa mendapatkan pengetahuan teknis dan non teknis pembuatan film.
Rencananya penganugrahan FFJB akan berlangsung di Taman Budaya, Kota Bandung, 16 Desember 2017. Hadian senilai Rp 150 juta sudah dipersiapkan panitia untuk para pembuat film dan video.